TOMOHON, beritamanado.com – Musim pancaroba yang sedang dan sementara terjadi saat ini rupanya mulai berimbas. Ini terbukti dengan mulai mewabahnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tomohon akhir-akhir ini.
Dari pantauan beritamanado.com, sejumlah kasus DBD mulai ditemui baik yang menyerang orang dewasa maupun anak-anak tak terkecuali balita. “Anak saya langsung ditahan pihak rumah sakit saat datang memeriksa akibat panas tinggi yang dialaminya, indikasi DBD,” kata salah seorang ibu asal Kelurahan Kakaskasen I yang ditemui di RS Bethesda Tomohon.
Hal yang sama juga diungkapkan Chika, warga di Kakaskasen III yang mengungkapkan salah seorang keluarganya sedang sakit akibat penyakit DBD. “Awalnya panas tinggi dalam beberapa hari dan setelah diperiksa ternyata saudara saya itu menderita gejala DBD,” katanya.
Ironis, keduanya mengakui bahwa hingga saat ini belum ada tindakan yang diambil instansi terkait. “Harusnya dinas terkait telah mengetahui bahwa DBD mulai menyerang sehingga bisa mengambil langkah-langkah antisipatif. Namun untuk fogging saja belum dilakukan. Apakah harus menunggu setelah ada kejadian luar biasa baru ada penanganan,” ketusnya. (ray)
TOMOHON, beritamanado.com – Musim pancaroba yang sedang dan sementara terjadi saat ini rupanya mulai berimbas. Ini terbukti dengan mulai mewabahnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tomohon akhir-akhir ini.
Dari pantauan beritamanado.com, sejumlah kasus DBD mulai ditemui baik yang menyerang orang dewasa maupun anak-anak tak terkecuali balita. “Anak saya langsung ditahan pihak rumah sakit saat datang memeriksa akibat panas tinggi yang dialaminya, indikasi DBD,” kata salah seorang ibu asal Kelurahan Kakaskasen I yang ditemui di RS Bethesda Tomohon.
Hal yang sama juga diungkapkan Chika, warga di Kakaskasen III yang mengungkapkan salah seorang keluarganya sedang sakit akibat penyakit DBD. “Awalnya panas tinggi dalam beberapa hari dan setelah diperiksa ternyata saudara saya itu menderita gejala DBD,” katanya.
Ironis, keduanya mengakui bahwa hingga saat ini belum ada tindakan yang diambil instansi terkait. “Harusnya dinas terkait telah mengetahui bahwa DBD mulai menyerang sehingga bisa mengambil langkah-langkah antisipatif. Namun untuk fogging saja belum dilakukan. Apakah harus menunggu setelah ada kejadian luar biasa baru ada penanganan,” ketusnya. (ray)