Manado – Sebagai kota jasa dan pendidikan, Manado diserbu oleh banyak masyarakat yang datang untuk bekerja maupun bersekolah.
Rumah kos pun menjamur dimana-mana baik dalam maupun luar kota.
Menarik, salah satu tempat kos yang berada di desa Tateli, kecematan Mandolang, kabupaten Minahasa, telah terjadi pengusiran anak kos tanpa pemberitahuan kepada anak kos yang diketahui sementara kuliah di salah-satu perguruan tinggi di kota Manado.
Ibu kos yang tidak mau namanya dipublish mengatakan alasan dia mengeluarkan anak kos ditandai dengan dikeluarkan barang-barang anak kos dari dalam kamar.
“Saya tidak tahu kalau dia masih kos karena sudah dua bulan dia tidak kelihatan dan belum membayar uang kos,” kata ibu kos kepada BeritaManado.com, Jumat (20/1/2017).
Sementara itu anak kos yang tak mau namanya dipublish mengaku tidak mengetahui bahwa ia telah dikeluarkan dari tempat kos, dirinya baru mengetahui barang-barangnya telah dikeluarkan via telepon dari teman satu kos.
“Bahwa saya sudah dikeluarkan dari kos, teman saya memberitahukan bahwa barang-barang saya sudah berada di luar,” katanya dengan nada kecewa ketika dikonfirmasi lewat telepon.
Dia beralasan, belum membayar uang kos dikarenakan sedang liburan di kampung. “Kalau kembali nanti pasti saya akan membayar, tapi saya sangat kecewa dengan perlakukan ibu kos,” tandas dia.
Pemerhati masyarakat, Harlan Tumuju menilai mengeluarkan barang-anak tanpa sepengetahuan anak kos adalah tindakan yang salah.
“Etikanya harus dikonfirmasi lebih dahulu bisa melalui telepon bukan langsung dikeluarkan. Mengeluarkan barang-barang tanpa sepengetahuan yang bersangkutan adalah tindakan sepihak,” tandas Harlan Tumuju. (JerryPalohoon)
Manado – Sebagai kota jasa dan pendidikan, Manado diserbu oleh banyak masyarakat yang datang untuk bekerja maupun bersekolah.
Rumah kos pun menjamur dimana-mana baik dalam maupun luar kota.
Menarik, salah satu tempat kos yang berada di desa Tateli, kecematan Mandolang, kabupaten Minahasa, telah terjadi pengusiran anak kos tanpa pemberitahuan kepada anak kos yang diketahui sementara kuliah di salah-satu perguruan tinggi di kota Manado.
Ibu kos yang tidak mau namanya dipublish mengatakan alasan dia mengeluarkan anak kos ditandai dengan dikeluarkan barang-barang anak kos dari dalam kamar.
“Saya tidak tahu kalau dia masih kos karena sudah dua bulan dia tidak kelihatan dan belum membayar uang kos,” kata ibu kos kepada BeritaManado.com, Jumat (20/1/2017).
Sementara itu anak kos yang tak mau namanya dipublish mengaku tidak mengetahui bahwa ia telah dikeluarkan dari tempat kos, dirinya baru mengetahui barang-barangnya telah dikeluarkan via telepon dari teman satu kos.
“Bahwa saya sudah dikeluarkan dari kos, teman saya memberitahukan bahwa barang-barang saya sudah berada di luar,” katanya dengan nada kecewa ketika dikonfirmasi lewat telepon.
Dia beralasan, belum membayar uang kos dikarenakan sedang liburan di kampung. “Kalau kembali nanti pasti saya akan membayar, tapi saya sangat kecewa dengan perlakukan ibu kos,” tandas dia.
Pemerhati masyarakat, Harlan Tumuju menilai mengeluarkan barang-anak tanpa sepengetahuan anak kos adalah tindakan yang salah.
“Etikanya harus dikonfirmasi lebih dahulu bisa melalui telepon bukan langsung dikeluarkan. Mengeluarkan barang-barang tanpa sepengetahuan yang bersangkutan adalah tindakan sepihak,” tandas Harlan Tumuju. (JerryPalohoon)