Manado – Tahapan awal pemilihan kandidat rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) menghasilkan tiga kandidat peraih suara terbanyak. Ketiganya, Prof Ir Marthin Dody Josias Samajouw MEng PhD dengan 23 suara senat, Prof Dr Ir Ellen Kumaat MSc DEA 18 suara senat dan Prof dr Vennetia Danes MSc PhD 9 suara senat.
Berkaca pada permasalahan yang menimpa Unsrat selama ini, wakil ketua DPRD Sulut Arthur Kotambunan berpandangan universitas terkemuka di Indonesia timur ini harus melakukan reformasi. Reformasi yang dimaksud Kotambunan Unsrat harus dipimpin rektor yang tidak terkait ‘rezim’ masa lalu.
“Semua orang tahu apa yang terjadi di Unsrat lalu. Jika ingin berubah, sebagai wakil rakyat saya menyarankan Unsrat harus dipimpin figur bersih yang selama ini berjuang melakukan reformasi. Prof Ellen (Ellen Kumaat) dan dr Danes (Vennetia Danes) adalah pilihan tepat. Namun Prof Ellen tampaknya lebih senior,” tukas Kotambunan kepada wartawan, Kamis (17/7/2014).
Terkait pemilihan tahap kedua dengan hak 35 persen suara Mendikbud, Kotambunan mengharapkan pemberian suara yang objektif dari Mendikbud. “Selain suara senat, diharapkan 35 persen suara pak Menteri diberikan secara objektif sesuai kompetensi, bukan karena faktor kedekatan. Sekedar mengingatkan, reformasi di Unsrat juga akan tercermin pada pilihan Menteri nanti,” tegasnya. (jerrypalohoon)
Manado – Tahapan awal pemilihan kandidat rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) menghasilkan tiga kandidat peraih suara terbanyak. Ketiganya, Prof Ir Marthin Dody Josias Samajouw MEng PhD dengan 23 suara senat, Prof Dr Ir Ellen Kumaat MSc DEA 18 suara senat dan Prof dr Vennetia Danes MSc PhD 9 suara senat.
Berkaca pada permasalahan yang menimpa Unsrat selama ini, wakil ketua DPRD Sulut Arthur Kotambunan berpandangan universitas terkemuka di Indonesia timur ini harus melakukan reformasi. Reformasi yang dimaksud Kotambunan Unsrat harus dipimpin rektor yang tidak terkait ‘rezim’ masa lalu.
“Semua orang tahu apa yang terjadi di Unsrat lalu. Jika ingin berubah, sebagai wakil rakyat saya menyarankan Unsrat harus dipimpin figur bersih yang selama ini berjuang melakukan reformasi. Prof Ellen (Ellen Kumaat) dan dr Danes (Vennetia Danes) adalah pilihan tepat. Namun Prof Ellen tampaknya lebih senior,” tukas Kotambunan kepada wartawan, Kamis (17/7/2014).
Terkait pemilihan tahap kedua dengan hak 35 persen suara Mendikbud, Kotambunan mengharapkan pemberian suara yang objektif dari Mendikbud. “Selain suara senat, diharapkan 35 persen suara pak Menteri diberikan secara objektif sesuai kompetensi, bukan karena faktor kedekatan. Sekedar mengingatkan, reformasi di Unsrat juga akan tercermin pada pilihan Menteri nanti,” tegasnya. (jerrypalohoon)