Minut, BeritaManado.com – Sebagai pembunuh wanita nomor satu di dunia, kanker menjadi perhatian khusus pemerintah dan masyarakat.
Kabar baiknya, masih ada kesempatan besar bagi masyarakat untuk terhindari bahkan sembuh dari penyakit mematikan itu.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Cancer Information & Support Center (CISC) Aryanthi Baramuli Putri dalam Seminar Edukasi Kesehatan Tentang Kanker Organ Reproduksi Wanita kerjasama CISC, Pemkab Minut, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Akademi Keperawatan Baramuli Airmadidi, di aula Kantor Bupati Minut, Kamis (18/10/2018).
Dikatakan Aryanthi, pasien memerlukan informasi yang benar tentang cara mengobati kanker serta dukungan dari keluarga sahabat dan masyarakat.
“Sangat penting (dukungan, red) supaya pada saat menghadapi pengobatan ini dia merasa tidak sendiri. Ini pentingnya edukasi karena masyarakat masih menerima pesan hoaks. Jika terkena kanker maka berobatlah secara medis jangan non medis. Non medis itu penunjang, obat utama ada di dokter,” ujarnya.
Aryanthi juga menghimbau untuk memeriksa kesehatan payudara sendiri, tes IVA dan pap smear dan bahkan vaksin human papillomavirus (HPV) kanker serviks.
“Vaksin HPV itu bisa diberikan pada anak kelas 5 dan 6 SD. Jadi kita cegah sejak kecil. Bila terkena kanker, ikuti jadwal yang diberikan dokter, operasi, kemoterapi, radiasi dan sebagainya. Dengan adanya BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) maka semua biaya pengobatan gratis,” ujar wanita yang pada hari ini merayakan ulang tahun ke-54.
Seminar Edukasi Kesehatan Tentang Kanker Organ Reproduksi Wanita turut menghadirkan pembicara dr Toto Imam Soeparmono SpOg KOnk, dokter spesialis kebidanan dan kandungan serta konsultan onkolog (kanker).
Dikatakannya, kanker tidak timbul secara mendadak, melainkan perlahan sehingga gejala awalnya sering kali tidak tampak.
“Seseorang baru merasakan gejala kanker, saat sel kanker sudah cukup berkembang hingga mengganggu organ tertentu. Itulah sebabnya deteksi dini sangatlah dianjurkan,” jelas dr Toto Imam.
Ia mengungkapkan mencegah kanker hingga 60 persen bebas resiko itu tidak sulit.
Setiap individu hanya perlu melakoni dua hal.
Pertama, faktor yang berpengaruh pada kejadian kanker adalah senyawa kimia yang masuk lewat makanan seperti formalin dan boraks.
Jika bisa mengonsumsi makanan sehat maka seseorang bisa mengurangi resiko terkena kanker hingga 30 persen.
Lalu, yang kedua adalah senyawa kimia yang masuk melalui asap, yang paling top adalah rokok lalu polusi udara.
Toto mengungkapkan, jika hidup sehat dengan udara bersih atau tidak merokok, maka seseorang bisa mengurangi resiko terkena kanker hingga 30 persen.
Di luar senyawa kimia, penyebab kanker adalah infeksi virus.
Adapun jenis kanker karena infeksi virus antara lain mulut rahim, kanker lambung, kanker hati dan sejumlah kanker lainnya.
Terkait kanker mulut rahim, Toto juga menuturkan cara pencegahannya yaitu imunisasi virus HPV, Screening kesehatan melalui tes papsmear dan setiap melakukan hubungan suami istri harus bersih.
“Kalau sudah terkena kanker, maka jangan menganggap dunia sudah berakhir, tetap berusaha berobat melalui jalur medik,” jelasnya.
(FindaMuhtar)
Minut, BeritaManado.com – Sebagai pembunuh wanita nomor satu di dunia, kanker menjadi perhatian khusus pemerintah dan masyarakat.
Kabar baiknya, masih ada kesempatan besar bagi masyarakat untuk terhindari bahkan sembuh dari penyakit mematikan itu.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Cancer Information & Support Center (CISC) Aryanthi Baramuli Putri dalam Seminar Edukasi Kesehatan Tentang Kanker Organ Reproduksi Wanita kerjasama CISC, Pemkab Minut, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Akademi Keperawatan Baramuli Airmadidi, di aula Kantor Bupati Minut, Kamis (18/10/2018).
Dikatakan Aryanthi, pasien memerlukan informasi yang benar tentang cara mengobati kanker serta dukungan dari keluarga sahabat dan masyarakat.
“Sangat penting (dukungan, red) supaya pada saat menghadapi pengobatan ini dia merasa tidak sendiri. Ini pentingnya edukasi karena masyarakat masih menerima pesan hoaks. Jika terkena kanker maka berobatlah secara medis jangan non medis. Non medis itu penunjang, obat utama ada di dokter,” ujarnya.
Aryanthi juga menghimbau untuk memeriksa kesehatan payudara sendiri, tes IVA dan pap smear dan bahkan vaksin human papillomavirus (HPV) kanker serviks.
“Vaksin HPV itu bisa diberikan pada anak kelas 5 dan 6 SD. Jadi kita cegah sejak kecil. Bila terkena kanker, ikuti jadwal yang diberikan dokter, operasi, kemoterapi, radiasi dan sebagainya. Dengan adanya BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) maka semua biaya pengobatan gratis,” ujar wanita yang pada hari ini merayakan ulang tahun ke-54.
Seminar Edukasi Kesehatan Tentang Kanker Organ Reproduksi Wanita turut menghadirkan pembicara dr Toto Imam Soeparmono SpOg KOnk, dokter spesialis kebidanan dan kandungan serta konsultan onkolog (kanker).
Dikatakannya, kanker tidak timbul secara mendadak, melainkan perlahan sehingga gejala awalnya sering kali tidak tampak.
“Seseorang baru merasakan gejala kanker, saat sel kanker sudah cukup berkembang hingga mengganggu organ tertentu. Itulah sebabnya deteksi dini sangatlah dianjurkan,” jelas dr Toto Imam.
Ia mengungkapkan mencegah kanker hingga 60 persen bebas resiko itu tidak sulit.
Setiap individu hanya perlu melakoni dua hal.
Pertama, faktor yang berpengaruh pada kejadian kanker adalah senyawa kimia yang masuk lewat makanan seperti formalin dan boraks.
Jika bisa mengonsumsi makanan sehat maka seseorang bisa mengurangi resiko terkena kanker hingga 30 persen.
Lalu, yang kedua adalah senyawa kimia yang masuk melalui asap, yang paling top adalah rokok lalu polusi udara.
Toto mengungkapkan, jika hidup sehat dengan udara bersih atau tidak merokok, maka seseorang bisa mengurangi resiko terkena kanker hingga 30 persen.
Di luar senyawa kimia, penyebab kanker adalah infeksi virus.
Adapun jenis kanker karena infeksi virus antara lain mulut rahim, kanker lambung, kanker hati dan sejumlah kanker lainnya.
Terkait kanker mulut rahim, Toto juga menuturkan cara pencegahannya yaitu imunisasi virus HPV, Screening kesehatan melalui tes papsmear dan setiap melakukan hubungan suami istri harus bersih.
“Kalau sudah terkena kanker, maka jangan menganggap dunia sudah berakhir, tetap berusaha berobat melalui jalur medik,” jelasnya.
(FindaMuhtar)