Manado – Pemerintah dan Kepolisian saat ini menghimbau pihak sekolah dan keluarga untuk lebih berperan aktif dalam pembinaan kararakter generasi muda. Hal ini disebabkan sebagian besar oknum-oknum yang terlibat dalam pertikaian atau tauran antar kampung merupakan anak diusia remaja.
Pernyataan tersebut disampaikan kapolda Sulut, Brigjen Pol Drs. Jimmy P. Sinaga, SH, M.Hum dalam dalam rapat koordinasi dan evaluasi keamanan lingkungan Kota Manado yang digagas oleh pemerintah kota yang diselenggarakan kamis (7/8/2014).
“Para guru wajib melakukan rasia dilingkungan sekolah, untuk mengantisipasi para sisiwa membawa minuman keras (miras) atau senjata tajam jenis panah wayer saat diberada di sekolah. Karena kami sendiri beberapa kali mendapati siswa di saat jam bbelajar sedang mengonsumsi miras. Dan hal itu yang menyebabkan terjadinya tawuran,’ tutur Sinaga.
Selain itu, dirinya berharap para Orang tua juga turut mengawasi prilaku dan pergaulan anak remajanya saat berada dilingkungan tempat berdomisili. Dengan langkah antisipatif tersebut, maka akan tercipta keamanan dan kenyamanan di Kota Manado.
“Para pelaku yang terlibat aksi kriminal penggunaan panah wayer merupakan generasi muda yang berusia remaja. Jadi peran orang tua juga sangat dibutuhkan dalam pengawasan dan pendidikan karakter saat diluar jam sekolah. Semoga kehidupan yang rukun dan damai kembali tercipta di Kota Manado,” tandasnya. (leriandokambey)
Manado – Pemerintah dan Kepolisian saat ini menghimbau pihak sekolah dan keluarga untuk lebih berperan aktif dalam pembinaan kararakter generasi muda. Hal ini disebabkan sebagian besar oknum-oknum yang terlibat dalam pertikaian atau tauran antar kampung merupakan anak diusia remaja.
Pernyataan tersebut disampaikan kapolda Sulut, Brigjen Pol Drs. Jimmy P. Sinaga, SH, M.Hum dalam dalam rapat koordinasi dan evaluasi keamanan lingkungan Kota Manado yang digagas oleh pemerintah kota yang diselenggarakan kamis (7/8/2014).
“Para guru wajib melakukan rasia dilingkungan sekolah, untuk mengantisipasi para sisiwa membawa minuman keras (miras) atau senjata tajam jenis panah wayer saat diberada di sekolah. Karena kami sendiri beberapa kali mendapati siswa di saat jam bbelajar sedang mengonsumsi miras. Dan hal itu yang menyebabkan terjadinya tawuran,’ tutur Sinaga.
Selain itu, dirinya berharap para Orang tua juga turut mengawasi prilaku dan pergaulan anak remajanya saat berada dilingkungan tempat berdomisili. Dengan langkah antisipatif tersebut, maka akan tercipta keamanan dan kenyamanan di Kota Manado.
“Para pelaku yang terlibat aksi kriminal penggunaan panah wayer merupakan generasi muda yang berusia remaja. Jadi peran orang tua juga sangat dibutuhkan dalam pengawasan dan pendidikan karakter saat diluar jam sekolah. Semoga kehidupan yang rukun dan damai kembali tercipta di Kota Manado,” tandasnya. (leriandokambey)