Ratahan – Sejumlah anggota kelompok tani (Poktan) di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) mempertanyakan realisasi bantuan program sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SLPTT) padi non hibribida yang bersumber dari APBN.
Diungkapkan Jhony Akay, warga Silian Barat, Kecamatan Silian Raya, seharusnya bantuan yang diperuntukan bagi petani dalam menyiapkan kebutuhan untuk penanaman padi ini, sudah direalisasikan sebelum masa tanam dilakukan pada beberapa bulan yang lalu.
Hanya saja dikatakan dia, hingga memasuki musim panen ini, dirinya belum memperoleh informasi dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Mitra soal realisasi bantuan SLPTT tersebut. “Somo riki panen itu padi yang kita ada tanam, tapi itu bantuan belum sampe-sampe,” kesal Akay.
Menurut dia, saat mengikuti sosialisasi dari tim penyuluh pertanian, dikatakan dana tersebut akan direalisasikan pada akhir bulan Mei. Karena itu seluruh kelompok dan anggota kelompok disarnakan untuk menggunakan dulu dana pribadi untuk menyiapkan keperluan tanam.
“Dan itu kita so bekeng samua. Waktu musim tanam karena belum ada itu bantuan, terpaksa kita beli samua pake doi sandiri. Mulai dari benih, pupuk, obat-obatan dan peralatan pertanian. Anehnya, sampe detik ini itu bantuan nyanda direalisasikan,” ujarnya.
Ia pun meminta pihak pemerintah melalui dinas terkait, dapat memberikan penjelasan terkait kendala sehingga bantuan SLPTT tersebut belum juga direalisasikan. “Masih akan direalisasikan atau tidak, seharusnya ada pemberitahuan. Sehingga saya pribadi tahu permasalahannya ada dimana,” desak Akay. (rulandsandag)
Ratahan – Sejumlah anggota kelompok tani (Poktan) di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) mempertanyakan realisasi bantuan program sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SLPTT) padi non hibribida yang bersumber dari APBN.
Diungkapkan Jhony Akay, warga Silian Barat, Kecamatan Silian Raya, seharusnya bantuan yang diperuntukan bagi petani dalam menyiapkan kebutuhan untuk penanaman padi ini, sudah direalisasikan sebelum masa tanam dilakukan pada beberapa bulan yang lalu.
Hanya saja dikatakan dia, hingga memasuki musim panen ini, dirinya belum memperoleh informasi dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Mitra soal realisasi bantuan SLPTT tersebut. “Somo riki panen itu padi yang kita ada tanam, tapi itu bantuan belum sampe-sampe,” kesal Akay.
Menurut dia, saat mengikuti sosialisasi dari tim penyuluh pertanian, dikatakan dana tersebut akan direalisasikan pada akhir bulan Mei. Karena itu seluruh kelompok dan anggota kelompok disarnakan untuk menggunakan dulu dana pribadi untuk menyiapkan keperluan tanam.
“Dan itu kita so bekeng samua. Waktu musim tanam karena belum ada itu bantuan, terpaksa kita beli samua pake doi sandiri. Mulai dari benih, pupuk, obat-obatan dan peralatan pertanian. Anehnya, sampe detik ini itu bantuan nyanda direalisasikan,” ujarnya.
Ia pun meminta pihak pemerintah melalui dinas terkait, dapat memberikan penjelasan terkait kendala sehingga bantuan SLPTT tersebut belum juga direalisasikan. “Masih akan direalisasikan atau tidak, seharusnya ada pemberitahuan. Sehingga saya pribadi tahu permasalahannya ada dimana,” desak Akay. (rulandsandag)