Langowan, BeritaManado.com — Kemeriahan dalam rangka HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan Republik di Kecamatan Langowan Raya berlanjut hingga di luar lokasi upacara Lapangan Schwarz.
Desa Wolaang merupakan salah satu yang menggelar berbagai perlombaan bernuansa hiburan yang disaksikan oleh ratusan warga dari Jaga 1 sampai 10.
Salah satu lomba yang menjadi pusat perhatian warga masyarakat adalah adanya dua tiang rampasan atau yang lazim disebut panjat pinang dengan menyediakan puluhan hadiah, masing-masing untuk kategori remaja dan dewasa.
Pada kategori remaja, anak Hukum Tua Desa Wolaang ETSA GEVERKHEN WUNGKAR secara menakjubkan berhasil menaklukkan tiang rampasan setinggi 4,5 meter, meski sekitar 10 kali gagal mencapai puncak tiang yang dipenuhi hadiah hiburan.
Warga pun kagum akan keberanian dan kegigihan bocah bernama Etsa Wungkar, karena tak sedikitpun menunjukkan ekspresi letih.
Bahkan ketika diminta untuk berganti posisi yang akan memanjat, Elsha sapaan akrab anak tersebut tetap menolak untuk berganti peran dengan temannya.
Sementara, di arena yang berbeda, kemeriahan pun tak kalah menghipnotis perhatian warga, karena kerja sama perangkat desa untuk meramu adonan kue cucur dan nasi goring untuk dilombakan.
Hanya berjarak sekitar 5 meter dari lokasi lomba membuat kue cucur dan nasi goreng, tersaji keseruan bapak-bapak dan pemuda dengan lomba motor lambat.
Hukum Tua Desa Wolaang Audy Wungkar kepada BeritaManado.com, Jumat (17/8/2018) sore mengatakan bahwa ternyata memang masyarakat Desa Wolaang sangat haus akan hiburan dan halite terbukti dengan antusias ratusan warga yang menyaksikan aneka perlombaan yang digelar.
“Secara khusus Pemerintah Desa Wolaang menyampaikan terima kasih kepada Calon Anggota DPRD Kabupaten Minahasa Herson Walukouw, Ivonne Andries, Denni Kalangi dan mereka yang turut mensponsori terselenggaranya kegiatan ini. Tahun depan kita akan buah lebih meriah lagi,” ungkap Wungkar.
(Frangki Wullur)
Langowan, BeritaManado.com — Kemeriahan dalam rangka HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan Republik di Kecamatan Langowan Raya berlanjut hingga di luar lokasi upacara Lapangan Schwarz.
Desa Wolaang merupakan salah satu yang menggelar berbagai perlombaan bernuansa hiburan yang disaksikan oleh ratusan warga dari Jaga 1 sampai 10.
Salah satu lomba yang menjadi pusat perhatian warga masyarakat adalah adanya dua tiang rampasan atau yang lazim disebut panjat pinang dengan menyediakan puluhan hadiah, masing-masing untuk kategori remaja dan dewasa.
Pada kategori remaja, anak Hukum Tua Desa Wolaang ETSA GEVERKHEN WUNGKAR secara menakjubkan berhasil menaklukkan tiang rampasan setinggi 4,5 meter, meski sekitar 10 kali gagal mencapai puncak tiang yang dipenuhi hadiah hiburan.
Warga pun kagum akan keberanian dan kegigihan bocah bernama Etsa Wungkar, karena tak sedikitpun menunjukkan ekspresi letih.
Bahkan ketika diminta untuk berganti posisi yang akan memanjat, Elsha sapaan akrab anak tersebut tetap menolak untuk berganti peran dengan temannya.
Sementara, di arena yang berbeda, kemeriahan pun tak kalah menghipnotis perhatian warga, karena kerja sama perangkat desa untuk meramu adonan kue cucur dan nasi goring untuk dilombakan.
Hanya berjarak sekitar 5 meter dari lokasi lomba membuat kue cucur dan nasi goreng, tersaji keseruan bapak-bapak dan pemuda dengan lomba motor lambat.
Hukum Tua Desa Wolaang Audy Wungkar kepada BeritaManado.com, Jumat (17/8/2018) sore mengatakan bahwa ternyata memang masyarakat Desa Wolaang sangat haus akan hiburan dan halite terbukti dengan antusias ratusan warga yang menyaksikan aneka perlombaan yang digelar.
“Secara khusus Pemerintah Desa Wolaang menyampaikan terima kasih kepada Calon Anggota DPRD Kabupaten Minahasa Herson Walukouw, Ivonne Andries, Denni Kalangi dan mereka yang turut mensponsori terselenggaranya kegiatan ini. Tahun depan kita akan buah lebih meriah lagi,” ungkap Wungkar.
(Frangki Wullur)