Tondano – Eti Kaparang, ibunda Gerald Lumowa korban penembakan yang dilakukan oknum anggota polisi berinisial Briptu DT alias Davis mengaku sangat terpukul dengan kejadian tragis yang menimpa anaknya. Kepada sejumlah wartawan, dirinya bersama seluruh anggota keluarga tak pernah menyangka akan mengalami kejadian seperti ini.
“Penembakan yang dilakukan seorang polisi kepada masyarakat adalah hal yang tidak manusiawi. Polisi harusnya melindungi masyarakat, bukan membunuh mereka. Kalau memang dia membuat kejahatan, silahkan tangkap dan masukkan dalam penjara, tapi jangan dibunuh seperti ini,” ungkapnya diiringi linangan air mata.
Kendati dibalut wajah yang sedih, dirinya secara tegas mengatakan akan menuntut keadilan bagi anaknya. “Kita akan menuntut keadilan. Tindakan pembunuhan ini adalah kejahatan yang besar. Pelaku penembakan harus dihukum seberat-beratnya,” ungkapnya.
Sementara itu, dari pantauan suasana Sabtu akhir pekan lalu di wilayah Tataaran terlihat mencekam. Selain aparat Polres Minahasa diturunkan untuk menjaga keamanan tampak juga sejumlah anggota Kodim 1302 Minahasa. Pasalnya, sejumlah warga Tataaran mengaku tak menerima kejadian tersebut dan meminta agar aparat penegak hukum dalam hal ini Polres Minahasa bisa memberikan sanksi seberat-beratnya kepada pelaku. (req)
Tondano – Eti Kaparang, ibunda Gerald Lumowa korban penembakan yang dilakukan oknum anggota polisi berinisial Briptu DT alias Davis mengaku sangat terpukul dengan kejadian tragis yang menimpa anaknya. Kepada sejumlah wartawan, dirinya bersama seluruh anggota keluarga tak pernah menyangka akan mengalami kejadian seperti ini.
“Penembakan yang dilakukan seorang polisi kepada masyarakat adalah hal yang tidak manusiawi. Polisi harusnya melindungi masyarakat, bukan membunuh mereka. Kalau memang dia membuat kejahatan, silahkan tangkap dan masukkan dalam penjara, tapi jangan dibunuh seperti ini,” ungkapnya diiringi linangan air mata.
Kendati dibalut wajah yang sedih, dirinya secara tegas mengatakan akan menuntut keadilan bagi anaknya. “Kita akan menuntut keadilan. Tindakan pembunuhan ini adalah kejahatan yang besar. Pelaku penembakan harus dihukum seberat-beratnya,” ungkapnya.
Sementara itu, dari pantauan suasana Sabtu akhir pekan lalu di wilayah Tataaran terlihat mencekam. Selain aparat Polres Minahasa diturunkan untuk menjaga keamanan tampak juga sejumlah anggota Kodim 1302 Minahasa. Pasalnya, sejumlah warga Tataaran mengaku tak menerima kejadian tersebut dan meminta agar aparat penegak hukum dalam hal ini Polres Minahasa bisa memberikan sanksi seberat-beratnya kepada pelaku. (req)