Manado – Menjelang pelaksanaan National Moot Court Competition ALSA INDONESIA Piala Mahkamah Agung, Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi yang di wakili biro Asian Law Students’ Association (ALSA LC UNSRAT) menyatakan siap berkompetisi dengan 16 Universitas ternama di Indonesia yang akan diselenggarakan di Universitas Syiah Kualah Aceh sebagai tuan rumah, pada tanggal 6 – 9 Februari 2015.
Kompetisi ini dibagi menjadi 2 babak, yaitu babak penyisihan yang diikuti oleh 16 delegasi dimana 4 delegasi dengan poin terbaik disetiap poolnya kemudian masuk ke babak final.
Penilaian poin dinilai dari berkas perkara yang dikirim 1 bulan sebelum kegiatan dan jalannya persidangan yang harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun Juri pada kompetisi berasal dari 4 profesi yang berbeda yaitu Hakim, Jaksa, Pengacara, dan Akademisi ternama.
Adri Fernando Roleh selaku Ketua Delegasi menerangkan bahwa tingkat kesulitan kasus posisi yang dibuat pihak penyelenggara cukup rumit dimana terdapat 2 tindak pidana khusus yaitu mengenai korupsi dan narkotika. Namun Adri Optimis dengan segala persiapan latihan simulasi persidangan yang sudah dilakukan selama 1 bulan, Tim nya bisa membawa nama baik Fakultas Hukum Unsrat di kancah Nasional dan Unsrat sebagai Peserta terjauh letak geografisnya dibandingkan peserta lain, tidak akan pulang dengan sia-sia.
“Saya yakin dan percaya apa yang menjadi usaha tim ini, tidak akan pernah mengkhianati hasilnya,” kata Roleh kepada BeritaManado.com
Ia menambahkan semangatnya kali ini 1000x lebih dahsyat dibanding kompetisi sebelumnya yang diselenggarakan di Universitas Jember, Ia yakin akan keyakinannya tampil di babak final, merasakan euforia bersama tim-tim unggulan seperti Universitas Islam Indonesia yang merupakan juara bertahan, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran dan Universitas unggulan lainnya, Adri mengatakan ia tidak takut bertemu dengan tim-tim unggulan tersebut atau tim manapun, baginya semua Universitas yang berlomba adalah Universitas terbaik Negara ini, Kemampuannya sama, hanya saja yang membedakan adalah Keyakinan & Antusiasme tiap Tim.
Official Delegasi sekaligus Director ALSA LC UNSRAT, Lendry Polii berharap dengan adanya kompetisi ini, mahasiswa FH unsrat dapat mengembangkan ide dan pemikiran dalam penyelesaian suatu kasus hukum yang menekankan pada integritas, kejujuran dan idealisme, juga menjadi sarana pembelajaran mengenai sistem peradilan di Indonesia sebelum terjun ke dalam dunia praktek yang sesungguhnya.
Menurutnya, Kompetisi ini merupakan kompetisi peradilan semu yang paling bergengsi di Indonesia karena memperebutkan Piala Mahkamah Agung, Instansi tertinggi di bidang peradilan. Lendry juga meminta doa dan dukungan moril dari seluruh masyarakat Sulawesi Utara untuk keberhasilan tim ini. (*/risat)
Manado – Menjelang pelaksanaan National Moot Court Competition ALSA INDONESIA Piala Mahkamah Agung, Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi yang di wakili biro Asian Law Students’ Association (ALSA LC UNSRAT) menyatakan siap berkompetisi dengan 16 Universitas ternama di Indonesia yang akan diselenggarakan di Universitas Syiah Kualah Aceh sebagai tuan rumah, pada tanggal 6 – 9 Februari 2015.
Kompetisi ini dibagi menjadi 2 babak, yaitu babak penyisihan yang diikuti oleh 16 delegasi dimana 4 delegasi dengan poin terbaik disetiap poolnya kemudian masuk ke babak final.
Penilaian poin dinilai dari berkas perkara yang dikirim 1 bulan sebelum kegiatan dan jalannya persidangan yang harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun Juri pada kompetisi berasal dari 4 profesi yang berbeda yaitu Hakim, Jaksa, Pengacara, dan Akademisi ternama.
Adri Fernando Roleh selaku Ketua Delegasi menerangkan bahwa tingkat kesulitan kasus posisi yang dibuat pihak penyelenggara cukup rumit dimana terdapat 2 tindak pidana khusus yaitu mengenai korupsi dan narkotika. Namun Adri Optimis dengan segala persiapan latihan simulasi persidangan yang sudah dilakukan selama 1 bulan, Tim nya bisa membawa nama baik Fakultas Hukum Unsrat di kancah Nasional dan Unsrat sebagai Peserta terjauh letak geografisnya dibandingkan peserta lain, tidak akan pulang dengan sia-sia.
“Saya yakin dan percaya apa yang menjadi usaha tim ini, tidak akan pernah mengkhianati hasilnya,” kata Roleh kepada BeritaManado.com
Ia menambahkan semangatnya kali ini 1000x lebih dahsyat dibanding kompetisi sebelumnya yang diselenggarakan di Universitas Jember, Ia yakin akan keyakinannya tampil di babak final, merasakan euforia bersama tim-tim unggulan seperti Universitas Islam Indonesia yang merupakan juara bertahan, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran dan Universitas unggulan lainnya, Adri mengatakan ia tidak takut bertemu dengan tim-tim unggulan tersebut atau tim manapun, baginya semua Universitas yang berlomba adalah Universitas terbaik Negara ini, Kemampuannya sama, hanya saja yang membedakan adalah Keyakinan & Antusiasme tiap Tim.
Official Delegasi sekaligus Director ALSA LC UNSRAT, Lendry Polii berharap dengan adanya kompetisi ini, mahasiswa FH unsrat dapat mengembangkan ide dan pemikiran dalam penyelesaian suatu kasus hukum yang menekankan pada integritas, kejujuran dan idealisme, juga menjadi sarana pembelajaran mengenai sistem peradilan di Indonesia sebelum terjun ke dalam dunia praktek yang sesungguhnya.
Menurutnya, Kompetisi ini merupakan kompetisi peradilan semu yang paling bergengsi di Indonesia karena memperebutkan Piala Mahkamah Agung, Instansi tertinggi di bidang peradilan. Lendry juga meminta doa dan dukungan moril dari seluruh masyarakat Sulawesi Utara untuk keberhasilan tim ini. (*/risat)