MANADO – Sulawesi Utara ternyata memiliki potensi Energy yang dapat dibaharui (Renewable Energy) seperti Panas Bumi, Tenaga Surya, Tenaga Air, Tenaga Ombak Laut yang sangat besar dan telah menyumbang lebih dari 65 persen kepada Program Energi Bersih yang merupakan Program Universal.
Hal tersebut yang menjadi salah satu pertimbangan dipilihnya Manado, Sulut sebagai tuan rumah palaksanaan The Association of The Electricity Supply Industry of East Asia and The Westren Pacific (AESIEAP) CEO Conference 2011 (Konferensi Para Pemimpin Perusahaan Penyedia Industri Listrik se Asia Timur dan Pacifik Barat).
Konferensi yang akan berlangsung tanggal 31 Oktober s.d. 1 November 2011 di Grand Kawanua Convention Center Hotel Novotel Kayuwatu Manado, ini diikuti oleh kurang lebih 35 CEO Perusahan Listrik dari 15 negara se Asia Pacifik. Ketua Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) Moch. Harry Jaya Pahlawan, Wakil Presiden AESIEAP Mr. Kim Chong Young yang juga adalah Wakil Presiden Kansai Electric Power Corporation (Kepco) Korea.
Konferensi ini diselenggarakan bersama oleh PT Persero PLN dan Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) dimaksudkan untuk mempersiapkan rekomendasi yang akan dibawa dalam Konferensi Industri Tenaga Listrik (Conference of Electric Power Supply Industry (CEPSI)) yang akan dilaksanakan di Bali tahun 2012.
Dalam sambutan pengantarnya, Ketua MKI Moch Harry Jaya Pahlawan mengatakan bahwa dipilihnya Sulut sebagai tuan rumah, selain karena keindahan alam dan spot wisata Taman laut Bunaken, juga karena PLN Wilayah Suluttenggo adalah salah satu unit PLN yang sangat peduli dengan pemanfaatan energi baru terbarukan dan ramah lingkungan dalam menghasilkan energi listriknya.
Tercatat s/d September 2011 produksi kWh dari seluruh mesin pembangkit di Sulut lebih dari 64 persen dihasilkan dari pembangkit listrik yang memanfaatkan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan seperti Air, Mini Hidro, Panas Bumi, Surya dll.
Gubernur Sulut Dr. Sinyo Harry Sarundajang dalam sambutannya ketika membuka konferensi tersebut mengatakan bahwa “Konferensi ini sangat tepat diselenggarakan di Sulut yang saat ini tengah berupaya melakukan pembangunan di berbagai sektor untuk peningkatan kesejahteraan rakyatnya.”
“Sulawesi Utara sangat berbangga dapat memberikan sumbangsih dalam program penggunaan energi baru terbarukan (Renewable Energy) dan Energy tang ramah lingkungan. Target Provinsi Sulawesi Utara lima tahun ke depan dapat meningkatkan produksi samapi dengan 65 persen tenaga listrik yang menggunakan energi baru terbaharukan (Renewable Energy),” pungkas Sarundajang. (*/jrp)
MANADO – Sulawesi Utara ternyata memiliki potensi Energy yang dapat dibaharui (Renewable Energy) seperti Panas Bumi, Tenaga Surya, Tenaga Air, Tenaga Ombak Laut yang sangat besar dan telah menyumbang lebih dari 65 persen kepada Program Energi Bersih yang merupakan Program Universal.
Hal tersebut yang menjadi salah satu pertimbangan dipilihnya Manado, Sulut sebagai tuan rumah palaksanaan The Association of The Electricity Supply Industry of East Asia and The Westren Pacific (AESIEAP) CEO Conference 2011 (Konferensi Para Pemimpin Perusahaan Penyedia Industri Listrik se Asia Timur dan Pacifik Barat).
Konferensi yang akan berlangsung tanggal 31 Oktober s.d. 1 November 2011 di Grand Kawanua Convention Center Hotel Novotel Kayuwatu Manado, ini diikuti oleh kurang lebih 35 CEO Perusahan Listrik dari 15 negara se Asia Pacifik. Ketua Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) Moch. Harry Jaya Pahlawan, Wakil Presiden AESIEAP Mr. Kim Chong Young yang juga adalah Wakil Presiden Kansai Electric Power Corporation (Kepco) Korea.
Konferensi ini diselenggarakan bersama oleh PT Persero PLN dan Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) dimaksudkan untuk mempersiapkan rekomendasi yang akan dibawa dalam Konferensi Industri Tenaga Listrik (Conference of Electric Power Supply Industry (CEPSI)) yang akan dilaksanakan di Bali tahun 2012.
Dalam sambutan pengantarnya, Ketua MKI Moch Harry Jaya Pahlawan mengatakan bahwa dipilihnya Sulut sebagai tuan rumah, selain karena keindahan alam dan spot wisata Taman laut Bunaken, juga karena PLN Wilayah Suluttenggo adalah salah satu unit PLN yang sangat peduli dengan pemanfaatan energi baru terbarukan dan ramah lingkungan dalam menghasilkan energi listriknya.
Tercatat s/d September 2011 produksi kWh dari seluruh mesin pembangkit di Sulut lebih dari 64 persen dihasilkan dari pembangkit listrik yang memanfaatkan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan seperti Air, Mini Hidro, Panas Bumi, Surya dll.
Gubernur Sulut Dr. Sinyo Harry Sarundajang dalam sambutannya ketika membuka konferensi tersebut mengatakan bahwa “Konferensi ini sangat tepat diselenggarakan di Sulut yang saat ini tengah berupaya melakukan pembangunan di berbagai sektor untuk peningkatan kesejahteraan rakyatnya.”
“Sulawesi Utara sangat berbangga dapat memberikan sumbangsih dalam program penggunaan energi baru terbarukan (Renewable Energy) dan Energy tang ramah lingkungan. Target Provinsi Sulawesi Utara lima tahun ke depan dapat meningkatkan produksi samapi dengan 65 persen tenaga listrik yang menggunakan energi baru terbaharukan (Renewable Energy),” pungkas Sarundajang. (*/jrp)