MITRA, BeritaManado.com – Kompetisi sepakbola antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-8 Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), tercoreng dengan aksi tak terpuji pendukung tim Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP).
Laga semifinal yang berlangsung Kamis (21/5/2015), antara Pol PP Mitra vs Jurnalis Minahasa Tenggara (JMT) awalnya berlangsung aman.
Dua tim terlihat menampilkan permainan terbaiknya di lapangan blok A kompleks perkantoran SKPD. Namun, hingga babak pertama usai, skor masih tetap kacamata alias imbang 0-0.
Nah, memasuki babak kedua, tensi pertandingan terlihat meningkat. Saling jual serangan diperagakan dua tim. Kondisi ini ikut menyulut emosi penonton, bahkan aksi anarkis pun diperlihatkan pendukung Pol PP Mitra setelah scrimit di depan gawang JMT berbuah pelanggaran untuk JMT.
Puluhan pendukung Pol PP yang merasa kiper JMT, Efendy Rayo melakukan pelanggaran, tiba-tiba masuk ke lapangan dan bertindak anarkis dan nyaris memukul kiper JMT serta beberapa pemain JMT lainnya.
Akibat aksi tak terpuji supporter Pol PP, membuat dua kubu terlibat ketegangan. Tak berhenti disitu, pendukung Pol PP terus berupaya menyerang beberapa pemain JMT. Beruntung, kericuhan berhasil diredam namun protes keras dilayangkan JMT hingga pertandingan terhenti selama beberapa menit.
Pertandingan akhirnya dilanjutkan lagi setelah dua kubu melakukan negosiasi dengan pihak panitia. Namun begitu, situasi tersebut membuat permainan JMT down, dan berhasil dimanfaatkan Pol PP untuk merubah kedudukan menjadi 1-0. Skor ini bertahan hingga laga usai.
“Bukan soal menang atau kalah. Tetapi sikap pendukung Pol PP sangat tidak sportif dan akhirnya merusak tujuan pelaksanaan kegiatan dalam rangka HUT ke-8 Mitra. Parahnya, panitia tidak tegas dalam menerapkan aturan,” sesal sejumlah penonton.
Diketahui, sesuai ketentuan pertandingan, pendukung tim yang melakukan tindakan anarkis saat pertandingan berlangsung, secara otomatis akan langsung didiskualifikasi. Hanya saja itu tidak dilakukan pihak panitia pelaksana yang diketuai oleh Kadispora Mitra Jani Rolos.
Sementara itu, sejumlah keluhan juga dilayangkan beberapa tim SKPD yang pada putaran-putaran sebelumnya bertemu dengan tim Pol PP.
Menurut mereka, sikap aorgansi dan anarkis sejak awal pertandingan memang sudah dipertontonkan pendukung Pol PP.
“Mereka terlalu berambisi memenangkan semua lomba. Makanya aksi anarkis ikut ditunjukan pada setiap laga. Ini jelas-jelas merusak rangkaian acara yang dihelat dalam rangka memeriahkan hari jadi Kabupaten Mitra yang ke-8 tahun 23 Mei mendatang,” ungkap beberapa pendukung tim SKPD. (ruland sandag)
MITRA, BeritaManado.com – Kompetisi sepakbola antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-8 Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), tercoreng dengan aksi tak terpuji pendukung tim Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP).
Laga semifinal yang berlangsung Kamis (21/5/2015), antara Pol PP Mitra vs Jurnalis Minahasa Tenggara (JMT) awalnya berlangsung aman.
Dua tim terlihat menampilkan permainan terbaiknya di lapangan blok A kompleks perkantoran SKPD. Namun, hingga babak pertama usai, skor masih tetap kacamata alias imbang 0-0.
Nah, memasuki babak kedua, tensi pertandingan terlihat meningkat. Saling jual serangan diperagakan dua tim. Kondisi ini ikut menyulut emosi penonton, bahkan aksi anarkis pun diperlihatkan pendukung Pol PP Mitra setelah scrimit di depan gawang JMT berbuah pelanggaran untuk JMT.
Puluhan pendukung Pol PP yang merasa kiper JMT, Efendy Rayo melakukan pelanggaran, tiba-tiba masuk ke lapangan dan bertindak anarkis dan nyaris memukul kiper JMT serta beberapa pemain JMT lainnya.
Akibat aksi tak terpuji supporter Pol PP, membuat dua kubu terlibat ketegangan. Tak berhenti disitu, pendukung Pol PP terus berupaya menyerang beberapa pemain JMT. Beruntung, kericuhan berhasil diredam namun protes keras dilayangkan JMT hingga pertandingan terhenti selama beberapa menit.
Pertandingan akhirnya dilanjutkan lagi setelah dua kubu melakukan negosiasi dengan pihak panitia. Namun begitu, situasi tersebut membuat permainan JMT down, dan berhasil dimanfaatkan Pol PP untuk merubah kedudukan menjadi 1-0. Skor ini bertahan hingga laga usai.
“Bukan soal menang atau kalah. Tetapi sikap pendukung Pol PP sangat tidak sportif dan akhirnya merusak tujuan pelaksanaan kegiatan dalam rangka HUT ke-8 Mitra. Parahnya, panitia tidak tegas dalam menerapkan aturan,” sesal sejumlah penonton.
Diketahui, sesuai ketentuan pertandingan, pendukung tim yang melakukan tindakan anarkis saat pertandingan berlangsung, secara otomatis akan langsung didiskualifikasi. Hanya saja itu tidak dilakukan pihak panitia pelaksana yang diketuai oleh Kadispora Mitra Jani Rolos.
Sementara itu, sejumlah keluhan juga dilayangkan beberapa tim SKPD yang pada putaran-putaran sebelumnya bertemu dengan tim Pol PP.
Menurut mereka, sikap aorgansi dan anarkis sejak awal pertandingan memang sudah dipertontonkan pendukung Pol PP.
“Mereka terlalu berambisi memenangkan semua lomba. Makanya aksi anarkis ikut ditunjukan pada setiap laga. Ini jelas-jelas merusak rangkaian acara yang dihelat dalam rangka memeriahkan hari jadi Kabupaten Mitra yang ke-8 tahun 23 Mei mendatang,” ungkap beberapa pendukung tim SKPD. (ruland sandag)