Manado — Firman Mustika SH, pria tampan kelahiran Manado, 27 April 1989 ini punya banyak cerita yang bisa memotivasi generasi milenial.
Lahir dari pasangan Alm Kapten Inf M Adikasan dan Dra Djaina Pusung, Ai Firman -begitu dia biasa disapa- punya hobi membaca, diskusi, beroganisasi, renang dan sepakbola.
Diusianya yang kini menginjak 29 tahun, Ai Firman telah menjadi seorang pengacara yang patut diperhitungkan dan memiliki kantor sendiri, yaitu di Manado Bersehati Hotel jalan Sudirman.
Lulusan fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi Manado 2010 dan Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado 2018 ini juga punya daftar pekerjaan yang membuatnya jadi salah satu anak muda tersibuk di Manado, yaitu pernah bekerja di media bahkan menjadi Wakil Pimpinan Umum dan GM di dua media online, Direktur Eksekutif Sulut Institute, Direktur CV Mustika Jaya Sakti, Direktur PT Adika Sanjaya Indonesia, Legal Bank Syariah Mandiri, Legal Bank Bukopin, Legal Bersehati Hotel Manado dan Legal Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
Sementara itu, pengalaman organisasinya menambah daftar panjang pengalamannya.
Ai Firman pernah terlibat dalam Senat Universitas Sam Ratulangi, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sam Ratulangi, HMI Cabang Manado, Pengurus Purna Paskibraka Indonesia Sulawesi Utara, KNPI Kota Manado, GM FKPPI Sulut, BKPRMI Sulut, Gerakan Pemuda Ansor Sulut, Ikatan Pemuda Kreatif Indonesia, Wakil Ketua Bidang Hukum FOSSBI Sulut dan Wakil Ketua Bidang Hukum Majelis Ulama Indonesia Kota Manado.
Selain daftar organisasi yang panjang, Ai Firman juga menorehkan catatan panjang untuk pelatihannya. Bahkan, Ai ternyata pernah mengikuti pelatihan di Pusdikpassus Batujajar, tempat para Kopassus dibentuk.
Pelatihan yang pernah diikuti, yaitu LK-2 HMI Jakarta Raya 2008, Paskibraka 2005, Pelatihan Jurnalistik 2006, Latihan Kepemimpinan Pemuda 2006, Pemilih Cerdas 2009, Tarkorna GM FKPPI 2011 (Akademi Angkatan Laut), Kapal Pemuda Nusantara 2011, Wawasan Kebangsaan 2011, Pelatihan Kepeloporan Pemuda Siaga Bencana 2012, Pendidikan Kesadaran Bela Negara Pusdikpassus Batujajar (Kopassus) 2013, Pemuda Kreatif 2013, Diklatsar GP Ansor 2013 dan Advokat KAI 2014.
Dengan panjangnya daftar tersebut, bisa dibilang, Ai Firman menghabiskan masa mudanya untuk mengikuti pelatihan dan berorganisasi.
Terkait hal tersebut, penyuka Kwetiau, Nasi Goreng dan Ayam Bakar ini mengatakan, lahir dari keluarga TNI AD dan guru membuatnya jadi punya pemahaman bahwa hidup harus diisi dengan segala hal baik dan bermanfaat.
“Jangan tunggu tua baru bisa bermanfaat. Jadi lebih baik, hidup harus diisi dengan hal-hal yang berguna baik buat diri sendiri maupun bagi orang lain, jadi berkah,” ujar Ai Firman kepada BeritaManado.com.
Hal tersebut sesuai dengan motto hidupnya, Lebih Baik Sedikit Menikmati Daripada Banyak Dalam Khayalan.
Selain motivasi soal kesibukannya yang bermanfaat, Ai Firman juga menjadi sedikit dari anak muda masa kini yang dekat dengan orang tua bahkan punya panggilan khusus buat sang mama.
“Setelah kepergian alm papa, tentu saya hanya berdua dengan mama karena saya anak tunggal. Saya panggil mama dengan sebutan sayang,” kata Ai.
Bukti, keduanya sangat dekat, selain sebagai ibu dan anak tapi juga sahabat dan teman diskusi.
Di momen lebaran kali ini, Ai Firman juga menguatkan tekadnya untuk mewujudkan cita-citanya.
“Kalau ditanya cita-cita, saya ingin lulus Hakim, Bangun Musholla di Pamekasan Madura yang merupakan kampung halaman ayah saya dan umroh bareng ibu,” ucap Ai.
(srisurya)