SIAU — Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) tak hanya jenis premium atau bensin, terbukti warga juga mengeluhkan kesulitan memperoleh minyak tanah (MT) di pasaran. Warga menyampaikan pihak Agen Minyak Premium Solar (AMPS) PT Karya Maranatha diduga kuat membisniskan MT ke pengusaha mencapai ribuan liter.
“Inikan tidak boleh. Namanya BBM bersubsidi hanya khusus dijual kepada masyarakat bukan pengusaha. Kejadiannya sama seperti bensin dalam dua hari sudah habis dijual agen, padahal masih cukup banyak masyarakat belum memperoleh jatah bensin meski sudah antri dua hari,” tutur Jorise, warga Beong Kecamatan Siau Tengah, Sabtu (29/01).
Sumber lain menyebutkan agen menjual MT ke pengusaha berinisial L di Kampung Pehe, juga kepada C di Tatahadeng dan B pengusaha tinggal di Akesembeka. MT yang diberikan mencapai 15 hingga 20 drum. “Kami penjual MT pangkalan hanya bisa dapat jatah 2 sampai 3 drum. Jika kami minta lagi malah kami dimarahi,” ujar seorang warga yang mengaku memiliki pangkalan di Kelurahan Tarorane.
Pihak agen yang hendak dikonfirmasi terkesan mulai tertutup dengan media. Saiful Ahmad, penanggungjawab AMPS PT Karya Maranatha sulit ditemui.
SIAU — Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) tak hanya jenis premium atau bensin, terbukti warga juga mengeluhkan kesulitan memperoleh minyak tanah (MT) di pasaran. Warga menyampaikan pihak Agen Minyak Premium Solar (AMPS) PT Karya Maranatha diduga kuat membisniskan MT ke pengusaha mencapai ribuan liter.
“Inikan tidak boleh. Namanya BBM bersubsidi hanya khusus dijual kepada masyarakat bukan pengusaha. Kejadiannya sama seperti bensin dalam dua hari sudah habis dijual agen, padahal masih cukup banyak masyarakat belum memperoleh jatah bensin meski sudah antri dua hari,” tutur Jorise, warga Beong Kecamatan Siau Tengah, Sabtu (29/01).
Sumber lain menyebutkan agen menjual MT ke pengusaha berinisial L di Kampung Pehe, juga kepada C di Tatahadeng dan B pengusaha tinggal di Akesembeka. MT yang diberikan mencapai 15 hingga 20 drum. “Kami penjual MT pangkalan hanya bisa dapat jatah 2 sampai 3 drum. Jika kami minta lagi malah kami dimarahi,” ujar seorang warga yang mengaku memiliki pangkalan di Kelurahan Tarorane.
Pihak agen yang hendak dikonfirmasi terkesan mulai tertutup dengan media. Saiful Ahmad, penanggungjawab AMPS PT Karya Maranatha sulit ditemui.