Tondano – Waruga Minawanua (kampung tua) yang ada di kawasan wisata Benteng Moraya Tondano rupanya masih menyimpan potongan benda zaman leluhur. Seperti yang terlihat di salah satu waruga yang sudah tidak ada penutupnya.
Temuan BeritaManado.com, Sabtu (14/1/2017) kemarin, benda tersebut berbentuk seperti potongan guci atau pot. Jika diamati, potongan benda tersebut berbentuk bulan dan besarnya kira-kira separuh dari total ukuran benda tersebut.
Jika ditelusuri dari sudut pandang sejarah memang ada literature menuliskan bahwa zaman leluhur orang Minahasa jika ada yang meninggal dunia maka jasad mereka diletakkan dalam kubur batu diatas tanah dalam poisi duduk diatas sebuah piring.
Biasanya juga di dalam waruga turut disertakan perhiasan dan juga benda-benda lain seperti guci, pot, parang dan lainnya sebagaimana bisa kita lihat di museum di Taman Waruga Sawangan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara.
Mengenai temuan ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa Agustivo Tumundo SE MSi mengatakan bahwa pihaknya aka melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang hal itu ataupun temuan sejenis lainnya.
“Untuk memaksimalkan kinerja Disbudpar Minahasa, kita masih menunggu komposisi struktural yang baru saja dilantik untuk. Jika sudah efektif bekerja, maka seluruh program kerja segera akan dirampungkan agar mendapatkan dukungan anggaran,” kata Tumundo.
Ditambahkannya, partisipasi masyarakat mengenai informasi ataupun temuan benda-benda yang dicurigai sebagai peninggalam zaman leluhur sangat diharapkan. Karena biar bagaimanapun pemerintah dalam hal ini tidak bisa bekerja sendirian.
Sebagaimana diketahui, dalam rangkaian kegiatan Visit Pesona Minahasa 2017, agenda budaya juga menjadi salah satu perhatian pemerintah untuk digelar. Paling tidak hal tersebut memberikan kesan edukatif kepada generasi muda. (frangkiwullur)
Tondano – Waruga Minawanua (kampung tua) yang ada di kawasan wisata Benteng Moraya Tondano rupanya masih menyimpan potongan benda zaman leluhur. Seperti yang terlihat di salah satu waruga yang sudah tidak ada penutupnya.
Temuan BeritaManado.com, Sabtu (14/1/2017) kemarin, benda tersebut berbentuk seperti potongan guci atau pot. Jika diamati, potongan benda tersebut berbentuk bulan dan besarnya kira-kira separuh dari total ukuran benda tersebut.
Jika ditelusuri dari sudut pandang sejarah memang ada literature menuliskan bahwa zaman leluhur orang Minahasa jika ada yang meninggal dunia maka jasad mereka diletakkan dalam kubur batu diatas tanah dalam poisi duduk diatas sebuah piring.
Biasanya juga di dalam waruga turut disertakan perhiasan dan juga benda-benda lain seperti guci, pot, parang dan lainnya sebagaimana bisa kita lihat di museum di Taman Waruga Sawangan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara.
Mengenai temuan ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Minahasa Agustivo Tumundo SE MSi mengatakan bahwa pihaknya aka melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang hal itu ataupun temuan sejenis lainnya.
“Untuk memaksimalkan kinerja Disbudpar Minahasa, kita masih menunggu komposisi struktural yang baru saja dilantik untuk. Jika sudah efektif bekerja, maka seluruh program kerja segera akan dirampungkan agar mendapatkan dukungan anggaran,” kata Tumundo.
Ditambahkannya, partisipasi masyarakat mengenai informasi ataupun temuan benda-benda yang dicurigai sebagai peninggalam zaman leluhur sangat diharapkan. Karena biar bagaimanapun pemerintah dalam hal ini tidak bisa bekerja sendirian.
Sebagaimana diketahui, dalam rangkaian kegiatan Visit Pesona Minahasa 2017, agenda budaya juga menjadi salah satu perhatian pemerintah untuk digelar. Paling tidak hal tersebut memberikan kesan edukatif kepada generasi muda. (frangkiwullur)