Pangu – Bisa dikata, ini bukan lagi jalan raya namanya. Lubang yang dalam dengan bebatuan yang berhamburan di jalan, layaknya terlihat kuala (sungai) kering.
Jalan kuala kering ini bisa ditemui di Desa Pangu, paling parah di jalan sebelum masuk Desa Pangu dari Ratahan, dan selepas Desa Pangu menuju gunung potong.
“So bukang jalan ini. Beking cepat rusak oto ini jalan. Ada jalan kuala kering di Desa Pangu,” ujar Ongky warga Ratahan yang hampir setiap hari melewati jalan tersebut.
Menurutnya, pemerintah kabupaten seolah tutup mata sebelah. “Padahal ini hari-hari pejabat lewat, termasuk bupati dan wakil bupati, tapi tak kunjung diperbaiki. Mungkin pejabat nae oto mahal, nda dapa rasa itu lubang,” tandas Ongky.
Sementara itu, Pemkab Mintra sementara melaksanakan proyek pelebaran ruas jalan gunung potong. Fangky warga Ratahan yang sering lewat jalan tersebut dengan sepeda motornya, mengakui pemerintah tak jeli melihat jalan mana yang layak diperbaiki lebih dulu.
“Seharusnya, perbaikan jalan lubang di ujung Desa Pangu lebih baik dibanding proyek pelebaran jalan. Setahu saya, jalan dari tugu perbatasan masih lumayan bagus dibanding di Desa Pangu,” ungkap Fangky. (robintanauma)
Pangu – Bisa dikata, ini bukan lagi jalan raya namanya. Lubang yang dalam dengan bebatuan yang berhamburan di jalan, layaknya terlihat kuala (sungai) kering.
Jalan kuala kering ini bisa ditemui di Desa Pangu, paling parah di jalan sebelum masuk Desa Pangu dari Ratahan, dan selepas Desa Pangu menuju gunung potong.
“So bukang jalan ini. Beking cepat rusak oto ini jalan. Ada jalan kuala kering di Desa Pangu,” ujar Ongky warga Ratahan yang hampir setiap hari melewati jalan tersebut.
Menurutnya, pemerintah kabupaten seolah tutup mata sebelah. “Padahal ini hari-hari pejabat lewat, termasuk bupati dan wakil bupati, tapi tak kunjung diperbaiki. Mungkin pejabat nae oto mahal, nda dapa rasa itu lubang,” tandas Ongky.
Sementara itu, Pemkab Mintra sementara melaksanakan proyek pelebaran ruas jalan gunung potong. Fangky warga Ratahan yang sering lewat jalan tersebut dengan sepeda motornya, mengakui pemerintah tak jeli melihat jalan mana yang layak diperbaiki lebih dulu.
“Seharusnya, perbaikan jalan lubang di ujung Desa Pangu lebih baik dibanding proyek pelebaran jalan. Setahu saya, jalan dari tugu perbatasan masih lumayan bagus dibanding di Desa Pangu,” ungkap Fangky. (robintanauma)