MANADO – Beras impor Vietnam sebanyak 6.400 ton masuk ke Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melalui pelabuhan Bitung untuk memperkuat ketahanan stok beras di daerah ini.
“Beras tersebut saat ini dalam pembongkaran dari kapal pengangkut MV Ha Dong yang tiba di Pelabuhan Bitung pada Rabu (28/9),” ujar Kepala Bulog Divisi Regional (Divre) Sulut Muhammad Hasyim di Manado, Jumat (30/9).
Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Sulut, Noldy Tumigolung, menambahkan, dengan masuknya beras impor sebanyak 6.400 ton, ketahanan stok beras di gudang Bulog Divre Sulut saat ini menjadi 16.623 ton.
Ia mengatakan, dengan beras sebanyak 16.623 ton, ketahanan stok beras Sulut dijamin aman minimal hingga enam bulan ke depan.
“Perhitungan itu untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat miskin (raskin), kebutuhan beras kelompok anggaran untuk anggota TNI/Polri, bantuan sosial seperti bencana alam, dan persediaan untuk operasi pasar,” katanya.
Bulog akan terus berupaya menjaga stabilisasi stok beras di daerah ini, karena itu pimpinan Bulog terus memantau dengan cermat ketersediaan beras.
“Kita akan menjaga ketahanan beras Sulut minimal tiga hingga empat bulan, bila persediaan beras sudah berada di bawah patokan tersebut, akan diupayakan segera mengisi stok dengan berbagai upaya termasuk pergerakan atau ‘movenas’ (move nasional) dari gudang Bulog daerah lain,” kata Noldy.
Begitu sebaliknya, kata Noldy, bila ada daerah lain di Indonesia terjadi kekurangan pasokan, beras yang ada di gudang Bitung akan dipasok ke daerah yang membutuhkan.
“Peran Bulog menjaga stabilisasi beras baik dari sisi stok maupun harga, karena itu ada program ‘movenas’,” kata Noldy.(don)
MANADO – Beras impor Vietnam sebanyak 6.400 ton masuk ke Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melalui pelabuhan Bitung untuk memperkuat ketahanan stok beras di daerah ini.
“Beras tersebut saat ini dalam pembongkaran dari kapal pengangkut MV Ha Dong yang tiba di Pelabuhan Bitung pada Rabu (28/9),” ujar Kepala Bulog Divisi Regional (Divre) Sulut Muhammad Hasyim di Manado, Jumat (30/9).
Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Sulut, Noldy Tumigolung, menambahkan, dengan masuknya beras impor sebanyak 6.400 ton, ketahanan stok beras di gudang Bulog Divre Sulut saat ini menjadi 16.623 ton.
Ia mengatakan, dengan beras sebanyak 16.623 ton, ketahanan stok beras Sulut dijamin aman minimal hingga enam bulan ke depan.
“Perhitungan itu untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat miskin (raskin), kebutuhan beras kelompok anggaran untuk anggota TNI/Polri, bantuan sosial seperti bencana alam, dan persediaan untuk operasi pasar,” katanya.
Bulog akan terus berupaya menjaga stabilisasi stok beras di daerah ini, karena itu pimpinan Bulog terus memantau dengan cermat ketersediaan beras.
“Kita akan menjaga ketahanan beras Sulut minimal tiga hingga empat bulan, bila persediaan beras sudah berada di bawah patokan tersebut, akan diupayakan segera mengisi stok dengan berbagai upaya termasuk pergerakan atau ‘movenas’ (move nasional) dari gudang Bulog daerah lain,” kata Noldy.
Begitu sebaliknya, kata Noldy, bila ada daerah lain di Indonesia terjadi kekurangan pasokan, beras yang ada di gudang Bitung akan dipasok ke daerah yang membutuhkan.
“Peran Bulog menjaga stabilisasi beras baik dari sisi stok maupun harga, karena itu ada program ‘movenas’,” kata Noldy.(don)