Motoling – Kerinduan masyarakat Desa Makasili dan Makasili Lolombulan Kecamatan Kumelembuai soal air bersih belum terpenuhi. Betapa tidak sudah bertahun-tahun mendambakan sentuhan pemerintah daerah soal ketersediaan air bersih, sayangnya belum terpenuhi.
Pasalnya, setiap dilaksanakan Musrenbang tingkat desa usulnya adalah pembangunan sarana air bersih, akan tetapi, sampai kepemimpinan sekarang ini tak kunjung terpenuhi. Pakan hal ini sudah sering disampaikan warga setempat kesulitan mendapatkan air bersih.
“Ya, kerinduan warga Makasili Raya soal air bersih belum dirasakan warga secara umum. Bahkan, kami harus membeli gerjen untuk menampung air bersih dibeberapa lokasi mata air,’’ujar Sam Wungow dan Jenny Badar, warga Makasili, belum lama ini.
Menurut Sam, krisis air untuk MCK sudah berlangsung lama. Bahkan sejak pemerintahan sebelumnya. Dan kini, bupati Tetty hampir selesai di periode pertama. Kerinduan agar kita merasa aman dengan air bersih belum juga terpenuhi.
‘’Sampai kapan kami harus menunggu. Sampai kapan pula, kita harus menjinjing gerjen mengambil air bersih untuk MCK. Bertahun-tahun lamaya kami harus menunggu ada solusi diatas. Tetapi, sepertnya hal diatas belum bisa dirasakan masyarakat Makasili Raya,’’ungkapnya.
Ditambahkan John Badar, warga setempat bahwa krisis air bersih memberikan dampak bagi kelangsungan hidup masyarakat. ‘’Krisis air bersih sudah disampaikan kepada pemerintah desa setempat. Akan tetapi, hal diatas belum ada solusinya. Jadi, tinggal bagaimana sikap pemerinah Kabupaten bisa melihat kondisi diatas,’’tanya John.
Kepala Dinas PU Minsel, Jootje Tuerah, ST MM belum bisa dikonfirmasi terkait hal diatas. Tetapi, Kepala Bidang Bina Marga Ventje Karouwan, ST M.Si mengatakan itu bukan bidangnya. ‘’Tetapi, pihaknya akan sampaikan kerinduan warga Makasili untuk memiliki sarana air bersih dengan baik. Saya janji, hal diatas akan disampaikan kepada pak Kadis dan kepada bidang SDA yang ada,’’ jelas Karouwan. (sanlylendongan)
Motoling – Kerinduan masyarakat Desa Makasili dan Makasili Lolombulan Kecamatan Kumelembuai soal air bersih belum terpenuhi. Betapa tidak sudah bertahun-tahun mendambakan sentuhan pemerintah daerah soal ketersediaan air bersih, sayangnya belum terpenuhi.
Pasalnya, setiap dilaksanakan Musrenbang tingkat desa usulnya adalah pembangunan sarana air bersih, akan tetapi, sampai kepemimpinan sekarang ini tak kunjung terpenuhi. Pakan hal ini sudah sering disampaikan warga setempat kesulitan mendapatkan air bersih.
“Ya, kerinduan warga Makasili Raya soal air bersih belum dirasakan warga secara umum. Bahkan, kami harus membeli gerjen untuk menampung air bersih dibeberapa lokasi mata air,’’ujar Sam Wungow dan Jenny Badar, warga Makasili, belum lama ini.
Menurut Sam, krisis air untuk MCK sudah berlangsung lama. Bahkan sejak pemerintahan sebelumnya. Dan kini, bupati Tetty hampir selesai di periode pertama. Kerinduan agar kita merasa aman dengan air bersih belum juga terpenuhi.
‘’Sampai kapan kami harus menunggu. Sampai kapan pula, kita harus menjinjing gerjen mengambil air bersih untuk MCK. Bertahun-tahun lamaya kami harus menunggu ada solusi diatas. Tetapi, sepertnya hal diatas belum bisa dirasakan masyarakat Makasili Raya,’’ungkapnya.
Ditambahkan John Badar, warga setempat bahwa krisis air bersih memberikan dampak bagi kelangsungan hidup masyarakat. ‘’Krisis air bersih sudah disampaikan kepada pemerintah desa setempat. Akan tetapi, hal diatas belum ada solusinya. Jadi, tinggal bagaimana sikap pemerinah Kabupaten bisa melihat kondisi diatas,’’tanya John.
Kepala Dinas PU Minsel, Jootje Tuerah, ST MM belum bisa dikonfirmasi terkait hal diatas. Tetapi, Kepala Bidang Bina Marga Ventje Karouwan, ST M.Si mengatakan itu bukan bidangnya. ‘’Tetapi, pihaknya akan sampaikan kerinduan warga Makasili untuk memiliki sarana air bersih dengan baik. Saya janji, hal diatas akan disampaikan kepada pak Kadis dan kepada bidang SDA yang ada,’’ jelas Karouwan. (sanlylendongan)