Kawangkoan, BeritaManado.com — Pada tahun 2019 mendatang, masyarakat Kawangkoan Raya sangat mendambakan kebersamaan dan persatuan dalam merayakan HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus.
Kawangkoa Raya yang terdiri dari kecamatan Kawangkoan (induk), Kawangkoan Utara dan Kawangkoan Barat masyarakatnya sangat menyesalkan akibat pemisahan adminitratif pemerintahan akhirnya merembet pada tidak adanya semangat persatuan, entah dari siapa yang menginginkan hal itu terjadi beebrapa tahun terakhir.
Momentum tahunan HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang seharusnya menjadi sarana untuk memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan, malah mempertontonkan keegoan mereka yang tidak menginginkan persatuan itu dipertontonkan kepada masyarakat luas.
Bisa dibayangkan, ada satu kampung yang dulunya merupakan satu wilayah kelurahan yaitu Uner, akhirnya harus berpisah dengan masyarakat Uner lainnya dalam merayakan hari bersejarah setiap tahunnya hanya karena berbeda kecamatan, yang satu ikut upacara di Kawangkoan dan lainnya ke Kawangkoan Utara.
Dalam hal ini, bisa diambilkan contoh dari Kecamatan Langowan Raya dan Kota Tomohon, meski memiliki banyak kecamatan, namun tetapi bersatu di setiap perayaan HUT Proklamasi tersebut dan Inspektur Upacaranya tinggal digilir setiap tahun berjalan.
Jika diamati, dulunya kalau ada acara 17-an di Kawangkoan, rangkaian acaranya sampai bisa selesai hampir malam hari, namun saat ini sinar matahari masih terik sekitar pukul 15.00 WITA, suasana sudah seperti hari biasa.
Salah satu tokoh muda Kawangkoan Stefen Supit kepada BeritaManado.com, Jumat (17/8/2018) malam mengatakan bahwa dari sisi berbeda, sebenarnya ada keuntungan ekonomi yang sangat besar bisa dirasakan masyarakat jika semangat persatuan itu ada.
“Potensi perekonomian masyarakat selalu akan terangkat di setiap perayaan ini. Sekarang Kawangkoan sudah punya Stadion Lapian-Taulu yang bisa menampung peserta upacara tiga kecamatan sekaligus. Semoga saja di tahun 2019 nanti harapan itu akan terwujud. Secara tidak langsung, ini juga akan menjadi pekerjaan rumah para wakil rakyat untukmendorong pihak-pihak yang berkepentingan untuk mewujudkannya,” harap Supit.
(Frangki Wullur)
Kawangkoan, BeritaManado.com — Pada tahun 2019 mendatang, masyarakat Kawangkoan Raya sangat mendambakan kebersamaan dan persatuan dalam merayakan HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus.
Kawangkoa Raya yang terdiri dari kecamatan Kawangkoan (induk), Kawangkoan Utara dan Kawangkoan Barat masyarakatnya sangat menyesalkan akibat pemisahan adminitratif pemerintahan akhirnya merembet pada tidak adanya semangat persatuan, entah dari siapa yang menginginkan hal itu terjadi beebrapa tahun terakhir.
Momentum tahunan HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang seharusnya menjadi sarana untuk memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan, malah mempertontonkan keegoan mereka yang tidak menginginkan persatuan itu dipertontonkan kepada masyarakat luas.
Bisa dibayangkan, ada satu kampung yang dulunya merupakan satu wilayah kelurahan yaitu Uner, akhirnya harus berpisah dengan masyarakat Uner lainnya dalam merayakan hari bersejarah setiap tahunnya hanya karena berbeda kecamatan, yang satu ikut upacara di Kawangkoan dan lainnya ke Kawangkoan Utara.
Dalam hal ini, bisa diambilkan contoh dari Kecamatan Langowan Raya dan Kota Tomohon, meski memiliki banyak kecamatan, namun tetapi bersatu di setiap perayaan HUT Proklamasi tersebut dan Inspektur Upacaranya tinggal digilir setiap tahun berjalan.
Jika diamati, dulunya kalau ada acara 17-an di Kawangkoan, rangkaian acaranya sampai bisa selesai hampir malam hari, namun saat ini sinar matahari masih terik sekitar pukul 15.00 WITA, suasana sudah seperti hari biasa.
Salah satu tokoh muda Kawangkoan Stefen Supit kepada BeritaManado.com, Jumat (17/8/2018) malam mengatakan bahwa dari sisi berbeda, sebenarnya ada keuntungan ekonomi yang sangat besar bisa dirasakan masyarakat jika semangat persatuan itu ada.
“Potensi perekonomian masyarakat selalu akan terangkat di setiap perayaan ini. Sekarang Kawangkoan sudah punya Stadion Lapian-Taulu yang bisa menampung peserta upacara tiga kecamatan sekaligus. Semoga saja di tahun 2019 nanti harapan itu akan terwujud. Secara tidak langsung, ini juga akan menjadi pekerjaan rumah para wakil rakyat untukmendorong pihak-pihak yang berkepentingan untuk mewujudkannya,” harap Supit.
(Frangki Wullur)