MANADO – Rencananya Dinas Pendidikan Nasional (Disdiknas) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan menyelengarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di 100 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Disampaikan Kepala Disdiknas Sulut Asiano Gamy Kawatu melalui Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Arthur Tumipa MEd, demi memudahkan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) maka Disdiknas segera mengusahakan 100 SMA dan SMK mengunakan komputer saat UN.
“Pengunaan komputer sangat membantu mengefesiensikan waktu pelaksanaan UN dan berbagai sumber daya yang ada termasuk naskah tidak perlu di foto copy untuk diperbajak serta aparat kepolisian tidak lagi diperlukan untuk mengawal naskah UN,” paparnya.
Lanjutnya, Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan sedangkan jaringan sudah di sinkronisasi ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server sekolah secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server sekolah ke server pusat secara online (upload).
“Oleh karena mudahnya UNBK dilaksanakan maka Disdiknas berusaha menyelengaran ujian demikian agar biaya pelaksanaan UN bisa diminimalisir dan dana tersebut bisa dialokasikan untuk beasiswa para siswa dan guru berprestasi,” ungkapnya.
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan. Diketahui penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
Hasil penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Selanjutnya secara bertahap pada tahun 2015 dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 556 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK di 29 Provinsi dan Luar Negeri. (Risat)
MANADO – Rencananya Dinas Pendidikan Nasional (Disdiknas) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan menyelengarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di 100 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Disampaikan Kepala Disdiknas Sulut Asiano Gamy Kawatu melalui Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Arthur Tumipa MEd, demi memudahkan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) maka Disdiknas segera mengusahakan 100 SMA dan SMK mengunakan komputer saat UN.
“Pengunaan komputer sangat membantu mengefesiensikan waktu pelaksanaan UN dan berbagai sumber daya yang ada termasuk naskah tidak perlu di foto copy untuk diperbajak serta aparat kepolisian tidak lagi diperlukan untuk mengawal naskah UN,” paparnya.
Lanjutnya, Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan sedangkan jaringan sudah di sinkronisasi ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server sekolah secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server sekolah ke server pusat secara online (upload).
“Oleh karena mudahnya UNBK dilaksanakan maka Disdiknas berusaha menyelengaran ujian demikian agar biaya pelaksanaan UN bisa diminimalisir dan dana tersebut bisa dialokasikan untuk beasiswa para siswa dan guru berprestasi,” ungkapnya.
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan. Diketahui penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
Hasil penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Selanjutnya secara bertahap pada tahun 2015 dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 556 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK di 29 Provinsi dan Luar Negeri. (Risat)