Amurang, BeritaManado — Hujan yang mengguyur Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) pada Jumat (15/12) sampai Sabtu (16/12) menyebabkan ada sekitar 10 rumah di Desa Sulu Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) mengalami banjir lumpur.
Dari pantauan BeritaManado.com di lokasi kejadian, pada Sabtu (16/12/2017) terpantau sejumlah warga sementara melakukan kegiatan pembersihan rumah dari lumpur.
Jemmy Sendow, salah seorang tokoh masyarakat Desa Sulu menyampaikan bahwa sebagai akibat hujan yang mengguyur sepanjang malam menyebabkan talud di sejumlah titik jebol.
“Sejumlah talud yang ada di Desa Sulu jebol dibeberapa tempat. Hal ini menyebabkan air bersama lumpur masuk ke dalam rumah warga. Bahkan akibat derasnya air, menyebabkan pemukiman penduduk terancam rusak dan hanyut,” tukas Jemmy Sendow.
Dirinya dan sejumlah warga Desa Sulu meminta perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minsel melalui instansi terkait untuk dapat segera menindaklanjuti kejadian ini.
“Ini sudah sangat mendesak, adanya perhatian dari Pemkab Minsel untuk segera memperbaiki talud, agar masyarakat tidak ketakutan disaat musim penghujan,” tambah Viktor Bantong, pemuda Desa Sulu.
Cepat tanggap Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu SE melalui Dinas Sosial patut diacungi jempol. Dibawah pimpinan Kepala Dinas Sofie Sumampow, Tim Tagana Minsel bertindak cepat membawa bantuan kepada keluarga yang terkena dampak dari bencana ini.
(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado — Hujan yang mengguyur Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) pada Jumat (15/12) sampai Sabtu (16/12) menyebabkan ada sekitar 10 rumah di Desa Sulu Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) mengalami banjir lumpur.
Dari pantauan BeritaManado.com di lokasi kejadian, pada Sabtu (16/12/2017) terpantau sejumlah warga sementara melakukan kegiatan pembersihan rumah dari lumpur.
Jemmy Sendow, salah seorang tokoh masyarakat Desa Sulu menyampaikan bahwa sebagai akibat hujan yang mengguyur sepanjang malam menyebabkan talud di sejumlah titik jebol.
“Sejumlah talud yang ada di Desa Sulu jebol dibeberapa tempat. Hal ini menyebabkan air bersama lumpur masuk ke dalam rumah warga. Bahkan akibat derasnya air, menyebabkan pemukiman penduduk terancam rusak dan hanyut,” tukas Jemmy Sendow.
Dirinya dan sejumlah warga Desa Sulu meminta perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minsel melalui instansi terkait untuk dapat segera menindaklanjuti kejadian ini.
“Ini sudah sangat mendesak, adanya perhatian dari Pemkab Minsel untuk segera memperbaiki talud, agar masyarakat tidak ketakutan disaat musim penghujan,” tambah Viktor Bantong, pemuda Desa Sulu.
Cepat tanggap Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu SE melalui Dinas Sosial patut diacungi jempol. Dibawah pimpinan Kepala Dinas Sofie Sumampow, Tim Tagana Minsel bertindak cepat membawa bantuan kepada keluarga yang terkena dampak dari bencana ini.
(TamuraWatung)